Science for Junior High School... Science for Junior High School

Senin, 14 April 2014

Alat ukur dibagi menjadi 2:
1. Alat ukur baku
Alat ukur yang memiliki satuan tetap dan tidak berubah-ubah dari zaman ke zaman.
Misalnya penggaris, jangka sorong, neraca pegas, neraca lengan, dan lain-lain. Alat ukur ini digunakan untuk mengukur satuan baku pula. Misalnya dalam meter, kg, g, celcius, dan lain-lain.

2. Alat ukur tidak baku
Alat ukur yang tidak memiliki satuan tetap dan dapat berubah-ubah.
Misalnya jengkal tangan Tono lebih panjang dari jengkal tangan Tini
 Berikut ini terdapat video mengenai Pengukuran yang mengacu pada Kurikulum 2013

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda menemui satuansatuan berikut: membeli air dalam galon, minyak dalam liter, dan diameter pipa dalam inchi. Satuan-satuan di atas merupakan beberapa contoh satuan dalam sistem Inggris (British). Selain satuan-satuan di atas masih ada beberapa satuan lagi dalam sistem Inggris, antara lain ons, feet, yard, slug, dan pound. Setelah abad ke-17, sekelompok ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang mula-mula dikenal dengan nama sistem Metrik. Pada tahun 1960, sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional (SI). Penamaan ini berasal dari bahasa Perancis Le Systeme Internationale d’Unites. Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10 sehingga lebih memudahkan penggunaannya. Tabel-1, di bawah ini menunjukkan awalanawalan dalam sistem Metrik yang dipergunakan untuk menyatakan nilai-nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari satuan dasar. Tabel-1 Satuan-satuan yang digunakan dalam SI
Pembentuk utama fisika adalah besaran-besaran fisis yang dipakai untuk menyatakan hukum-hukum fisika, misalnya panjang, massa, waktu, gaya, kecepatan, rapat (density), resisitivitas, temperatur, intensitas cahaya, dan banyak yang lain. dalam fisika, panjang atau gaya, dikaitkan dengan besaran-besaran fisis dan memerlukan definisi yang tepat dan jelas.

Ada banyak besaran fisis, kadang-kadang saling bergantungan satu dengan lainnya, sehingga pengaturannya menjadi sulit, misalnya saja laju(speed) adalah perbandingan antara panjang dan waktu. yang harius kita lakukan adlah memilih sejumlah kecil besaran fisis sebagai besaran dasar. ebsaran-besaran lain dapat diturunkan.standar hanya diberikan untuk besaran-besaran dasar saja. Misalnya, apabila kita pilih panjang sebagai besaran dasar, maka kita ambil standar yang bisa disebut meter yang kita definisikan berdasarkan operasi-operasi laboratorium (pengukuran) tertentu. Kebutuhan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi mengarahkan kita pada jalan lain. Untuk memperoleh sifat dapat diperoleh kembali dibuatlah standar sekunder, tersier dan seterusnya dan sangat ditekankan sifat tidak berbahaya (invariabilitas)